Cara Menterjemahkan UTPPJ/Job Desc ke Checklist WFH
Menyambung blog sebelumnya ... kita akan bahas apa itu Uraian Tugas dan Profil Persyaratan Jabatan (UTPPJ) dan
bagaimana menterjemahkannya ke dalam Checklist Pelaksanaan Tugas di kala WFH.
UTPPJ merupakan tools dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di Bank Indonesia yang identik dengan Job desc atau job description atau uraian jabatan.
Menurut definisi yang dirangkum oleh Marianna Bodnarchuk (1), Job desc adalah catatan tertulis tentang tugas-tugas, tanggung jawab serta kualifikasi yang diisyaratkan untuk suatu jabatan atas dasar informasi yang diperoleh dari proses analisis jabatan. Job desc itu sendiri berfungsi untuk mengidentifikasi jabatan, memberikan batasan-batasan yang jelas serta menguraikan cakupan dan isi jabatan tersebut.
Setidaknya ada lima unsur dasar yang perlu ada dalam job desc atau uraian jabatan yaitu identitas jabatan, ringkasan jabatan, uraian tugas dan tanggung jawab, tanggung jawab ke atasan (bos) dan spesifikasi jabatan.
Disini saya sampaikan template UTPPJ yang dipakai oleh internal Bank Indonesia.
Pada bagian
pertama, berisi informasi jabatan dan hubungannya dengan organisasi secara
keseluruhan. Mulai dari nama jabatan contohnya Kepala Divisi, nama unit kerja,
Satuan kerja. Perlu diketahui organisasi di Bank Indonesia memiliki struktur
sebagai berikut:
Satker atau
Satuan Kerja merupakan entitas organisasi tertinggi dibawah Dewan Gubernur
sedangkan unit kerja adalah bagian dari satker. Selanjutnya adalah jenis
jabatan, sebagaimana diatur dalam MSDM BI, jenis jabatan ada 2 yaitu struktural
dan fungsional.
Adapun segmen
jabatan dibagi dalam 2 bagian pimpinan dan pelaksana. Apa itu pimpinan adalah
segmen jabatan yang memiliki subordinat atau anak buah sedangkan pelaksana
adalah yang tidak ada subordinat nya. Segmen jabatan pimpinan sendiri dibagi
dalam 2 kelompok yaitu pimpinan satker dan pimpinan unit kerja.
Untuk mengisi job
family dan nature of job, kita harus memahami dahulu core business dari lembaga
kita. Misi dan visi bank central yang utama adalah menjaga kestabilan nilai
rupiah yang diwujudkan dengan 3 fungsi utama yaitu moneter, makroprudensial dan
sistem pembayaran ditunjang dengan manajemen intern. Dari pemahaman ini, maka
job family ada 4 yaitu moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan
manajemen intern.
Nature of job
merupakan pembagian jabatan berdasarkan kompetensi dan spesialisasinya sebagai contoh analis,
operasional, peneliti dll setiap job family pasti memiliki jenis nature of job
yang hampir sama.
Pada bagian
kedua, berisi informasi atasan langsung dan bawahan langsung. Berdasarkan struktur
organisasi, kita dapat mengisinya dengan mudah. Atasan berarti jabatan yang ada
di atas jabatan yang akan kita isi. Misalnya satker terdiri dari 2 grup dan
setiap grup terdiri dari beberapa Divisi. Maka apabila kita membuat UTPPJ
Kepala Divisi, kita bisa mengisi atasan dengan Kepala Grup. Demikian sebaliknya
untuk UTPPJ Kepala Grup, bawahan langsung disini dengan Kepala Divisi sejumlah
sesuai struktur organisasi satker tersebut.
Pada bagian
ketiga, berisi uraian tujuan jabatan dibentuk. Sebagai contoh informasi untuk
jabatan Kepala Divisi tertentu dapat berisi demikian “Mengelola,
mengevaluasi, dan mengimplementasikan pelaksanaan Program Management terkait perancangan dan pembangunan,
melaporkan status perkembangan seluruh proses pelaksanaan program pembangunan, serta
mengelola
operasional manajemen intern dan keuangan Satuan Kerja”.
Pada bagian keempat, berisi tugas pokok dan
produk pokok minimal yang harus dihasilkan dan menjadi tanggung jawab jabatan
ini, inilah yang paling penting diperhatikan dan menjadi target penyelesaian
pekerjaan saat WFH.
Selanjutnya
adalah kewenangan dan persyaratan jabatan.
Sekarang coba
perhatikan bagian keempat yang saya bold, ini bagian yang akan saya jabarkan
dalam checklist yang harus dibuat rekan-rekan pegawai saat menjalankan WFH. Cara menjabarkannya mirip dengan cara membuat Work Breakdown Strucrure (WBS) dalam suatu proyek.
Sebagaimana telah
saya contohkan sebelumnya, bentuk check list saat rekan-rekan pegawai
menjalankan WFH merupakan penjabaran lebih lanjut dari pelaksanaan tugas dan
produk pokok.
Kolom 1 dan 2 dari
checklist ini diambil dari bagian keempat (kalimat yang saya bold) tentunya
tidak terbatas dengan itu dan kalau perlu dapat didetilkan. Contoh secara
lengkap adalah sebagai berikut:
Kolom 3 adalah kolom
target penyelesaian masing-masing tugas dan produk pokok. Target ini seharusnya
ditentukan oleh Atasan atau Pimpinan Satker. Oleh karena itu pada awal hari
lakukanlah sesi coaching dengan atasan mu. Mintalah atasanmu untuk menetapkan
target dari penyelesaian produk pokok selama masa WFH. Tugas dan produk pokok
yang jatuh tempo selama masa WFH, itulah yang kita tuliskan dalam check list
pekerjaan selama WFH.
Setelah kita mendapat
target penyelesaian pekerjaan, maka kita memulai pekerjaan WFH dimana target
penyelesaian pekerjaan ada dalam koridor waktu pelaksanaan WFH. Selanjutnya
kita dapat melaporkan hasil kerja sesuai target penyelesaian pekerjaan sesuai kolom
4 sampai 7 yang berisi informasi pelaksanaan tugas dan produk pokok sampai
produk pokok itu selesai.
Dalam
pelaksanaan WFH, penting sekali pendokumentasian dari pekerjaan. Oleh karenanya
penamaan hasil kerja dan versi perlu diseragamkan agar secara cepat kita dapat
mengetahui versi hasil kerja yang akan disubmit atau dikirimkan kepada
stakeholder Satuan Kerja.
Dengan
cara ini, kita tetap dapat mempertahankan produktivitas kita sebagai pegawai.
Demikian,
semoga tulisan ini bermanfaat bagi rekan-rekan pegawai yang membaca …
Salam
Nyata Berkarya bagi Negeri
(1)
Marianna Bodnarchuk,
The Role of Job Descriptions and Competencies in an International
Organization https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/44051/Bodnarchuk_Marianna.pdf?sequence=1&isAllowed=y
#perpustakaanbankindonesia #worldbookday #shareamillionstories #digitallearning
Komentar
Posting Komentar